Jumat, 11 Agustus 2017

mengukur intake dan output PENGUKURAN ASUPAN DAN HALUARAN

Asupan atau intake suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh.
Haluaran atau output adalah suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh.
Tujuan :
1. Menentukan status keseimbangan cairan tubuh klien
2. Menentukan tingkat dehidrasi klien
3. Memudahkan control terhadap keseimbangan cairan
4. Memberikan data untuk menunjukan efek deuretik atau terapi rehidrasi
Indikasi ;
1. Oedema
2. Turgor kulit
Kontra Indikasi :
Intake Cairan ;

Apa itu Muntah: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobati

Apa itu Muntah?

Muntah adalah keluarnya makanan secara paksa dari perut melalui tenggorokan. Makanan keluar dari mulut, atau kadang melalui hidung. Muntah dapat terjadi dengan sengaja atau tidak, dan lebih dilihat sebagai gejala daripada sebuah kondisi.
Banyak orang cenderung bingung dalam membedakan rasa mual dan muntah, sebab keduanya biasa muncul bersamaan. Namun, keduanya berbeda. Mual adalah sensasi ingin muntah dan selalu mendahului, sebelum seseorang muntah, namun tidak semua rasa mual membuat makanan keluar secara paksa. Sebaliknya, muntah juga tidak selalu dibarengi dengan mual.
Muntah juga berbeda dengan regurgitasi, yaitu naiknya kembali makanan yang belum tercerna melalui mulut dan hidung. Ini berarti makanan belum sampai ke lambung. Regurgitasi adalah proses pencernaan umum pada hewan.

Kesehatan Selain Bermanfaat, Transfusi Darah Juga Berisiko

Transfusi darah adalah proses penyaluran darah ke tubuh Anda. Langkah medis ini dilakukan untuk menyelamatkan nyawa Anda ketika tubuh kekurangan darah.
Banyak manfaat dari transfusi darah. Meski begitu, risiko yang bisa Anda terima pun tidak sedikit.
selain bermanfaat transfusi darah juga berisiko - alodokter

TERAPI INTRAVENA pemasangan infus

TERAPI INTRAVENA

  1. Definisi
Terapi intravena adalah tindakan yang dilakukan dengan cara memasukkan cairan, elektrolit, obat intravena dan nutrisi parenteral ke dalam tubuh melalui intravena. Tindakan ini sering merupakan tindakan life saving seperti pada kehilangan cairan yang banyak, dehidrasi dan syok, karena itu keberhasilan terapi dan cara pemberian yang aman diperlukan  pengetahuan dasar tentang keseimbangan cairan dan elektrolit serta asam basa. Tindakan ini merupakan metode efektif dan efisien dalam memberikan suplai cairan ke dalam kompartemen intravaskuler. Terapi intravena dilakukan berdasarkan order dokter dan perawat bertanggung jawab dalam pemeliharaan terapi yang dilakukan. Pemilihan pemasangan terapi intravena didasarkan  pada beberapa faktor, yaitu tujuan dan lamanya terapi, diagnosa pasien, usia, riwayat kesehatan dan kondisi vena pasien. Apabila pemberian terapi intravena dibutuhkan dan diprogramkan oleh dokter, maka perawat harus mengidentifikasi larutan yang benar, peralatan dan prosedur yang dibutuhkan  serta mengatur dan mempertahankan sistem.

cara menghitung tetesan infus

Rumus Tetesan Infus – Setiap ahli medis harus tahu bagaimana cara menghitung tetesan infus dengan tepat dan benar. Menghitung tetesan infus tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa sangat berbahaya. Untuk itu harus memakai dasar karena ada cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien.

INFUS CAIRAN INTRAVENA (Macam-Macam Cairan Infus)

Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
Secara umum, keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah:
  1. Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
  2. Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
  3. Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
  4. “Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi)
  5. Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
  6. Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
  7. Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)

kti m.wahyu putra

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia di lingkungan ASEAN merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. Persalinan di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan sekitar 5.000.000 jiwa dapat dijabarkan bahwa angka kematian ibu sebesar 15.000-15.500 setiap tahunnya (Manuaba, 2010: 3)